Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta - Yogyakarta merupakan sebuah kota budaya yang terkenal nyaman dan masih kental sekali adat istiadatnya. Masyarakat Yogyakarta mayoritas masih menjunjung tinggi dan melestarikan adat yang ada, tak terkecuali perihal pakaian adat. Berbicara mengenai pakaian adat, yang pertama kali terlintas di benak kalian kalau ditanya pakaian adat Yogyakarta itu apa sih? Pasti langsung mikirnya kebaya deh, iya gak? Nah, mayoritas masyarakat di Indonesia ini beranggapan bahwa pakaian adat Yogyakarta adalah kebaya, padahal sebenarnya pakaian adat Yogyakarta itu tidak hanya kebaya, namun ada yang lainnya juga. Ingin tahu apa aja sih pakaian adat yang ada di Jogja ini? Yuk mari kita simak sama sama.
sumber : https://www.silontong.com/2018/08/01/pakaian-adat-yogyakarta/#
1. Surjan dan Jarik
Surjan merupakan pakaian adat dari Jawa berupa baju atasan dengan berbagai macam motif. Surjan merupakan pakaian adat yang diperuntukkan bagi laki-laki dewasa di Jawa. Namun begitu, ada juga wanita di Jawa yang memakai Surjan, meskipun jumlahnya tidak begitu banyak. Surjan ini biasanya digunakan dalam upacara adat di Jawa. Motif lurik / garis-garis pada Surjan melambangkan kesederhanaan. Ada juga motif Surjan Ontrokusuma yang bermotif bunga. Biasanya Surjan dengan motif seperti ini hanya digunakan oleh pejabat dan kalangan bangsawan keraton.Masyarakat umum tidak diperkenankan menggunakannya tanpa mendapat izin dari pihak keraton.
Lalu sebagai bawahan dari Surjan ini, biasanya masyarakat Jawa menggunakan Jarik. Jarik merupakan kain batik dengan berbagai macam motif. Setelah menggunakan Surjan dan Jarik, para pria Jawa akan menggunakan Blangkon sebagai penutup kepala mereka dan menggunakan Selop untuk alas kaki mereka.
Lalu sebagai bawahan dari Surjan ini, biasanya masyarakat Jawa menggunakan Jarik. Jarik merupakan kain batik dengan berbagai macam motif. Setelah menggunakan Surjan dan Jarik, para pria Jawa akan menggunakan Blangkon sebagai penutup kepala mereka dan menggunakan Selop untuk alas kaki mereka.
2. Kebaya
Kebaya merupakan pakaian adat Jawa yang diperuntukkan bagi wanita dewasa. Kebaya ini biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun bisa juga digunakan untuk upacara adat tertentu. Pakaian Kebaya ini tidak hanya digunakan oleh wanita dari kalangan bangsawan saja, namun wanita dari kalangan rakyat biasa juga bisa menggunakannya. Sebagai bawahan, para wanita juga mengenakan Jarik sama seperti laki-laki di Jawa. Lalu sebagai hiasan kepala, para wanita biasanya akan menggunakan sanggul dan hiasan kepala lainnya. Selain hiasan kepala, wanita Jawa juga akan mengenakan perhiasan lainnya seperti gelang, cincin, dan lain sebagainya.
Bagi wanita Jawa, Kebaya tidak hanya sebatas pakaian saja, namun Kebaya juga memiliki makna dan filosofi tersendiri. Model kebaya yang sederhana melambangkan kesederhanaan masyarakat Indonesia.Kebaya juga mengandung makna kepatuhan, kehalusan, dan kelembutan wanita. Kain Jarik yang digunakan sebagai bawahan dari Kebaya juga memiliki makna tersendiri. Kain Jarik yang membebat tubuh secara langsung aka membuat wanita yang menggunakannya kesulitan untuk bergerak dengan cepat. Hal inilah yang menyebabkan wanita jawa identik dengan pribadi yang lemah gemulai.
3. Kencongan
Kencongan merupakan baju adat yang diperuntukkan bagi anak laki-laki di Jawa. Kencongan yang dikenakan oleh anak laki-laki ini terdiri dari kain batik yang dikenakan dengan baju surjan, lonthong tritik, ikat pinggang berupa kamus songketan dengan cathok terbuat dari suwasa (emas berkadar rendah). Sementara untuk pakaian keseharian terdiri dari baju Surjan, kain batik dengan wiru di tengah, lonthong tritik, kamus songketan, timang, serta mengenakan dhestar sebagai tutup kepala.
4. Sabukwala Padintenan
Sabukwala Padintenan merupakan pakaian adat yang diperuntukkan bagi anak perempuan di Jawa. Baju adat ini berbentuk jarik/kain bermotif tertentu dipadukan dengan baju kebaya untuk anak dan ikat pinggang kamus yang dihiasi dengan hiasan bermotif flora atau fauna. Selain itu, bisa juga ditambah dengan penggunaan perhiasan sederhana seperti gelang dan cincin untuk anak. Tak lupa untuk bagian kepala, rambut anak digelung atau disanggul lalu diberi hiasan.
Nah, demikian tadi merupakan beberapa pakaian adat yang ada di Yogyakarta secara umum. Sangat beragam sekaliya teman-teman budaya di Yogyakarta ini. Nah, sebagai generasi muda yang berbudaya, kita harus bisa dan bersemangat untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya kita ya guys. Jangan sampai budaya kita yang luhur ini pudar dan punah karena tergeser dengan budaya-budaya baru di era globalisasi ini. Sebenarnya masih ada banyak pakaian adat Jawa yang lainnya, seperti pakaian adat khusus abdi dalem, pejabat keraton, putri kerajaan, dan pakaian khusus upacara ageng. Namun, hal tersebut akan aku bahas di tulisan aku yang selanjutnya. Jadi, buat kalian-kalian yang penasaran seperti apa sih bentuk pakaian adat para abdi dalem dan pejabat keraton itu? Stay tune terus di blog aku ya guys, akan aku tulis kelanjutannya. Thanks for reading everybody. Much love!^^
Komentar
Posting Komentar